Hello Sobat Dimensiku!
Forex atau foreign exchange adalah pasar keuangan terbesar di dunia. Di dalamnya, trader dapat membeli dan menjual mata uang asing dengan harapan mendapatkan keuntungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam trading forex adalah candlestick chart. Candlestick chart menunjukkan pergerakan harga dalam bentuk grafik yang terdiri dari candle. Setiap candle memiliki body (badan) dan shadow (bayangan) yang menunjukkan harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah pada periode tertentu. Bagaimana cara menghitung persentase candle di forex? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
1. Apa itu persentase candle?
Persentase candle adalah persentase perubahan harga dari harga pembukaan ke harga penutupan. Jika harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, maka persentase candle adalah positif. Sebaliknya, jika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, maka persentase candle adalah negatif.
2. Mengapa perlu menghitung persentase candle?
Menghitung persentase candle dapat membantu trader untuk mengidentifikasi tren harga dan membuat keputusan trading yang lebih tepat. Sebagai contoh, jika persentase candle positif dalam beberapa periode berturut-turut, maka dapat diasumsikan bahwa tren harga sedang naik. Sebaliknya, jika persentase candle negatif dalam beberapa periode berturut-turut, maka dapat diasumsikan bahwa tren harga sedang turun.
3. Bagaimana cara menghitung persentase candle?
Untuk menghitung persentase candle, trader dapat menggunakan rumus berikut:Persentase candle = ((harga penutupan – harga pembukaan) / harga pembukaan) x 100%Sebagai contoh, jika harga pembukaan adalah 1.2000 dan harga penutupan adalah 1.2200, maka persentase candle adalah:((1.2200 – 1.2000) / 1.2000) x 100% = 1.67%
4. Apa yang dimaksud dengan body candle?
Body candle adalah bagian yang berwarna pada candlestick chart yang menunjukkan perbedaan antara harga pembukaan dan harga penutupan. Jika body candle berwarna hijau atau putih, maka harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan. Sebaliknya, jika body candle berwarna merah atau hitam, maka harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan.
5. Apa yang dimaksud dengan shadow candle?
Shadow candle adalah bagian yang tidak berwarna pada candlestick chart yang menunjukkan perbedaan antara harga tertinggi atau harga terendah dengan harga pembukaan atau harga penutupan. Shadow candle terbagi menjadi upper shadow (bayangan atas) dan lower shadow (bayangan bawah).
6. Apa yang dimaksud dengan bullish candle?
Bullish candle adalah candle dengan body yang berwarna hijau atau putih. Bullish candle menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan dan harga tertinggi lebih tinggi dari harga terendah.
7. Apa yang dimaksud dengan bearish candle?
Bearish candle adalah candle dengan body yang berwarna merah atau hitam. Bearish candle menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan dan harga tertinggi lebih rendah dari harga terendah.
8. Apa yang dimaksud dengan doji candle?
Doji candle adalah candle dengan body yang sangat kecil atau hampir tidak ada. Doji candle menunjukkan bahwa harga pembukaan dan harga penutupan hampir sama dan tidak ada yang mendominasi antara pembeli atau penjual.
9. Apa yang dimaksud dengan spinning top candle?
Spinning top candle adalah candle dengan body yang sangat kecil dan shadow yang panjang. Spinning top candle menunjukkan bahwa harga pembukaan dan harga penutupan hampir sama dan ada tekanan pembeli dan penjual yang seimbang.
10. Apa yang harus diperhatikan dalam menghitung persentase candle?
Dalam menghitung persentase candle, trader harus memperhatikan timeframe atau periode yang digunakan untuk analisis. Setiap timeframe memiliki perbedaan dalam pergerakan harga dan volatilitas. Selain itu, trader juga harus memperhatikan faktor fundamental dan sentimen pasar yang dapat mempengaruhi pergerakan harga.
Kesimpulan
Menghitung persentase candle dapat membantu trader dalam mengidentifikasi tren harga dan membuat keputusan trading yang lebih tepat. Trader dapat menggunakan rumus persentase candle untuk menghitung perubahan harga dari harga pembukaan ke harga penutupan. Selain itu, trader juga harus memperhatikan body candle, shadow candle, bullish candle, bearish candle, doji candle, spinning top candle, dan faktor fundamental serta sentimen pasar yang dapat mempengaruhi pergerakan harga.