Urine adalah cairan yang dibuang tubuh melalui kencing, dan proses pembentukannya diawali dengan produksi dan pembentukan darah. Urine yang terbentuk dari darah ini akan mengalami proses pemurnian dan pembersihan oleh organ-organ tubuh sehingga menjadi cairan jernih yang kita kenal dengan urine. Berikut adalah urutan proses pembentukan urine yang benar.
Pembentukan Darah
Semua proses pembentukan urine dimulai dengan produksi darah oleh sumsum tulang. Selain itu, ginjal juga berperan dalam memproduksi darah melalui proses yang disebut eritropoiesis. Selain itu, ginjal juga memproduksi sebagian besar dari sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Ini membuat darah menjadi substansi yang lebih berkualitas dan menghasilkan sistem imun yang lebih kuat di dalam tubuh.
Rekapitulasi
Setelah darah diproduksi, ia akan melewati beberapa proses sebelum mencapai ginjal. Pertama, darah akan mengalir melalui vena ke jantung, yang kemudian akan mengalir melalui arteri ke ginjal. Di sini, darah akan melalui proses rekapitulasi, yang merupakan proses di mana sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit dipecah dan diendapkan. Selain itu, bagian-bagian lain dari darah seperti glukosa, mineral, zat besi, dan natrium juga akan diserap dan disimpan oleh ginjal.
Filtrai Glomerulus
Setelah darah melewati proses rekapitulasi, ia akan melewati proses filtrasi glomerulus. Proses ini berfungsi untuk memisahkan produk sisa dari darah seperti garam, toksin, dan racun. Proses filtrasi ini memungkinkan sebagian dari produk sisa tersebut untuk diserap kembali ke dalam tubuh. Namun, sebagian besar produk sisa akan disaring dan masuk ke dalam cairan sistemik.
Tubulus Proksimal
Setelah produk sisa dipisahkan, cairan sistemik akan masuk ke dalam tubulus proksimal. Tubulus proksimal berfungsi untuk menyerap produk sisa yang masih berguna. Glukosa, natrium, klorida, dan asam amino adalah produk sisa yang berguna yang akan diserap kembali oleh tubulus proksimal. Produk sisa yang tidak berguna akan disaring dan diserap oleh tubulus distal.
Tubulus Distal
Tubulus distal berfungsi untuk menyerap produk sisa yang tidak berguna. Produk sisa ini akan diserap kembali ke dalam tubuh dan disimpan di dalam ginjal sebelum disalurkan ke usus. Produk sisa yang tidak berguna ini akan disalurkan kembali ke dalam tubuh untuk dibuang melalui kencing.
Cairan Urine
Setelah produk sisa yang tidak berguna disaring dan diserap oleh tubulus distal, cairan sistemik akan menjadi urine. Urine ini akan berjalan melalui saluran kemih dan masuk ke kantung kemih. Di sini, urine akan disimpan hingga kita merasa ingin buang air kecil. Pada saat ini, kandung kemih akan memompa urine keluar melalui saluran kemih dan keluar melalui uretra.
Kesimpulan
Itulah urutan proses pembentukan urine yang benar. Proses pembentukan urine dimulai dengan produksi darah oleh sumsum tulang dan ginjal. Setelah itu, darah akan mengalami proses rekapitulasi dan filtrasi glomerulus di ginjal. Selanjutnya, produk sisa akan disaring dan diserap oleh tubulus proksimal dan distal. Akhirnya, urine akan disimpan di kantung kemih dan dibuang melalui kencing.