Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra yang sering ditemukan di dalam buku-buku bacaan. Cerpen sendiri memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen adalah unsur-unsur yang terdapat di dalam cerpen itu sendiri. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang terdapat di luar cerpen itu sendiri yang dapat mempengaruhi pembaca dalam memahami cerpen tersebut.
Pengertian Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur-unsur yang terdapat di luar cerpen itu sendiri yang dapat mempengaruhi pembaca dalam memahami cerpen tersebut. Unsur ekstrinsik cerpen meliputi hal-hal seperti penulis cerpen, latar belakang penulis, latar belakang sosial budaya, dan lain sebagainya.
Penulis Cerpen
Penulis cerpen adalah salah satu unsur ekstrinsik cerpen yang sangat penting. Penulis cerpen dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika penulis cerpen adalah seorang penulis terkenal, maka pembaca akan cenderung menganggap cerpen tersebut lebih bagus daripada cerpen yang ditulis oleh penulis yang kurang terkenal.
Latar Belakang Penulis
Latar belakang penulis juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika penulis cerpen berasal dari keluarga miskin dan menulis tentang kehidupan masyarakat miskin, maka pembaca akan cenderung lebih memahami cerpen tersebut.
Latar Belakang Sosial Budaya
Latar belakang sosial budaya juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis dalam konteks sosial budaya tertentu, seperti kehidupan masyarakat adat, maka pembaca yang memiliki latar belakang yang sama akan lebih mudah memahami cerpen tersebut.
Tujuan Penulisan Cerpen
Tujuan penulisan cerpen juga merupakan unsur ekstrinsik cerpen yang penting. Setiap penulis memiliki tujuan yang berbeda dalam menulis cerpen. Sebagai contoh, ada penulis yang menulis cerpen untuk menghibur pembaca, ada juga penulis yang menulis cerpen untuk memberikan pesan moral kepada pembaca.
Konteks Sejarah
Konteks sejarah juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis pada masa kolonialisme, maka pembaca akan memahami cerpen tersebut dalam konteks kolonialisme.
Karakteristik Sastra
Karakteristik sastra juga merupakan unsur ekstrinsik cerpen yang penting. Setiap jenis sastra memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sebagai contoh, cerpen memiliki karakteristik yang berbeda dengan novel.
Genre Sastra
Genre sastra juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, cerpen bergenre horor akan mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut.
Konteks Politik
Konteks politik juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis pada masa pemerintahan yang otoriter, maka pembaca akan memahami cerpen tersebut dalam konteks pemerintahan yang otoriter.
Konteks Sosial
Konteks sosial juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis dalam konteks masyarakat yang korup, maka pembaca akan memahami cerpen tersebut dalam konteks masyarakat yang korup.
Konteks Budaya
Konteks budaya juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis dalam konteks budaya Jawa, maka pembaca yang memiliki latar belakang budaya yang sama akan lebih mudah memahami cerpen tersebut.
Konteks Agama
Konteks agama juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis dalam konteks agama Islam, maka pembaca yang memiliki latar belakang agama Islam akan lebih mudah memahami cerpen tersebut.
Keberadaan Tokoh-Tokoh Sejarah
Keberadaan tokoh-tokoh sejarah juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika tokoh-tokoh sejarah tertentu muncul dalam cerpen, maka pembaca akan memahami cerpen tersebut dalam konteks sejarah tokoh-tokoh tersebut.
Konteks Ekonomi
Konteks ekonomi juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis dalam konteks kemiskinan, maka pembaca akan memahami cerpen tersebut dalam konteks kemiskinan.
Konteks Pendidikan
Konteks pendidikan juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis dalam konteks pendidikan, maka pembaca akan memahami cerpen tersebut dalam konteks pendidikan.
Konteks Teknologi
Konteks teknologi juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis dalam konteks teknologi masa depan, maka pembaca akan memahami cerpen tersebut dalam konteks teknologi masa depan.
Bahasa dan Gaya Penulisan
Bahasa dan gaya penulisan juga merupakan unsur ekstrinsik cerpen yang penting. Setiap penulis memiliki bahasa dan gaya penulisan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, bahasa dan gaya penulisan Ernest Hemingway berbeda dengan bahasa dan gaya penulisan William Faulkner.
Keberadaan Ilustrasi
Keberadaan ilustrasi juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditambahkan ilustrasi, maka pembaca akan lebih mudah memahami cerpen tersebut.
Konteks Geografis
Konteks geografis juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis dalam konteks daerah tertentu, maka pembaca yang memiliki latar belakang daerah yang sama akan lebih mudah memahami cerpen tersebut.
Referensi Sastra
Referensi sastra juga merupakan unsur ekstrinsik cerpen yang penting. Setiap penulis memiliki referensi sastra yang berbeda-beda. Sebagai contoh, penulis yang terinspirasi dari karya-karya William Shakespeare akan memiliki gaya penulisan yang berbeda dengan penulis yang terinspirasi dari karya-karya Ernest Hemingway.
Konteks Generasi
Konteks generasi juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis pada masa yang berbeda-beda, maka pembaca dari generasi yang berbeda-beda juga akan memahami cerpen tersebut dengan cara yang berbeda-beda.
Konteks Gender
Konteks gender juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis oleh penulis perempuan, maka pembaca perempuan akan lebih mudah memahami cerpen tersebut.
Konteks Etnis
Konteks etnis juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis dalam konteks etnis tertentu, maka pembaca yang memiliki latar belakang etnis yang sama akan lebih mudah memahami cerpen tersebut.
Konteks Kehidupan Sehari-Hari
Konteks kehidupan sehari-hari juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami cerpen tersebut. Sebagai contoh, jika cerpen ditulis dalam konteks kehidupan sehari-hari, maka pembaca akan lebih mudah memahami cerpen tersebut.
Konteks Kelas Sosial
Konteks kelas sosial juga dapat mempengaruhi cara pembaca memahami