PMS adalah singkatan dari Pre-Menstrual Syndrome, yang merupakan kumpulan gejala yang sering dirasakan para wanita sebelum menstruasi. PMS didefinisikan sebagai perubahan fisik dan mental yang khas yang biasanya muncul sekitar satu sampai dua minggu sebelum menstruasi. Gejala utama PMS diantaranya adalah perubahan suasana hati, cemas, mudah marah, hingga depresi. Selain itu, seperti namanya, gejala-gejala ini biasanya terjadi sebelum menstruasi, dan biasanya hilang setelah menstruasi dimulai.
Faktor Risiko PMS
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesempatan seseorang untuk mengalami PMS antara lain: usia, riwayat keluarga, tingkat stres, konsumsi alkohol, dan konsumsi asupan makanan yang kurang sehat. Usia juga menentukan risiko seseorang untuk mengalami PMS. Misalnya, wanita berusia 30-35 tahun lebih rentan untuk mengalami PMS dibandingkan dengan wanita berusia 20-25 tahun. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa riwayat keluarga juga dapat mempengaruhi seseorang dalam mengalami PMS. Wanita yang memiliki ibu atau saudara perempuan yang mengalami PMS memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya.
Gejala PMS
Gejala PMS yang paling umum meliputi perubahan suasana hati, perubahan energi, perubahan pada kesadaran, gangguan tidur, sakit kepala, masalah pendengaran, sakit perut, dan masalah pada kulit. Gejala ini mungkin tidak terlalu berat, tetapi dapat mengganggu kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Beberapa gejala fisik yang dapat terjadi antara lain kelelahan, sakit kepala, nyeri di sendi, perubahan pada nafsu makan, dan peningkatan berat badan.
Penanganan PMS
Tidak ada cara yang terbukti untuk menghilangkan PMS secara keseluruhan, tetapi ada beberapa cara yang dapat membantu seseorang untuk mengendalikan gejalanya. Beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengurangi gejala PMS antara lain: mengatur pola tidur, mengontrol stres, berolahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan bergizi, berhenti merokok, dan konsultasi dengan dokter.
Komplikasi PMS
Beberapa gejala PMS dapat menyebabkan komplikasi bagi seseorang. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain masalah pada keluarga, masalah dalam hubungan, masalah akademis, dan masalah pekerjaan. Beberapa gejala PMS juga dapat menyebabkan seseorang untuk mengalami depresi dan kecemasan. Jika tidak diobati dengan baik, gejala PMS dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Kapan Harus Berobat?
Kebanyakan wanita yang mengalami PMS tidak memerlukan perawatan medis. Namun, jika gejala PMS mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang, maka mereka harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga tes laboratorium untuk mengidentifikasi penyebab PMS dan memberikan perawatan yang tepat.
Cara Mencegah PMS
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah PMS antara lain: mengontrol stres, mengatur pola makan yang sehat, mengatur pola tidur yang sehat, berolahraga secara teratur, menghindari alkohol dan merokok, dan mengonsumsi suplemen yang direkomendasikan oleh dokter. Cara-cara ini dapat membantu seseorang untuk mencegah PMS dan meminimalkan risiko komplikasi yang terkait.
Kesimpulan
PMS adalah singkatan dari Pre-Menstrual Syndrome, yang merupakan kumpulan gejala yang sering dirasakan para wanita sebelum menstruasi. PMS didefinisikan sebagai perubahan fisik dan mental yang khas yang biasanya muncul sekitar satu sampai dua minggu sebelum menstruasi. Gejala PMS yang paling umum meliputi perubahan suasana hati, perubahan energi, perubahan pada kesadaran, gangguan tidur, sakit kepala, masalah pendengaran, sakit perut, dan masalah pada kulit. Tidak ada cara yang terbukti untuk menghilangkan PMS secara keseluruhan, tetapi ada beberapa cara yang dapat membantu seseorang untuk mengendalikan gejalanya. Beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengurangi gejala PMS antara lain: mengatur pola tidur, mengontrol stres, berolahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan bergizi, berhenti merokok, dan konsultasi dengan dokter.