Kata hubung atau konjungsi dalam bahasa Indonesia berfungsi untuk menghubungkan kata, klausa atau kalimat agar kalimat yang dihasilkan menjadi lebih rapi dan tersusun dengan baik. Kata hubung bisa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: kata hubung koordinatif, kata hubung adversatif, kata hubung korelatif, dan kata hubung disjungtif. Di bawah ini akan dibahas secara lebih rinci tentang contoh kata hubung yang berbeda-beda.
Kata Hubung Koordinatif
Kata hubung koordinatif adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang memiliki makna yang sama atau sejenis. Contohnya adalah kata hubung “dan”, “atau”, “tetapi”, “serta”, “namun”, “maupun”, “meskipun”, “bahkan”, “lalu”, “juga”, “sambil”, dan “sementara”.Contoh penggunaannya dalam kalimat adalah: Saya suka makan nasi dan sayur. Dia datang atau tidak, saya tetap menunggunya. Eli tidak mau makan, tetapi dia mau minum. Kamu bisa duduk serta berbincang dengan kami. Kamu bisa berangkat namun jangan lupa untuk selalu berhati-hati. Mereka bisa menonton film maupun bermain sepak bola. Meskipun cuacanya sedang buruk, kami tetap harus pergi. Ternyata kamu datang juga, bahkan lebih cepat dari yang kukira. Pada saat itu, dia sedang bermain sepak bola lalu kami bertemu. Kita bisa makan sambil mengobrol tentang hal-hal menarik. Kita bisa berjalan-jalan sementara menunggu di stasiun.
Kata Hubung Adversatif
Kata hubung adversatif adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang memiliki makna yang berlawanan atau berbeda. Contohnya adalah kata hubung “tetapi”, “namun”, “kecuali”, “melainkan”, “sebaliknya”, dan “akan tetapi”. Contoh penggunaannya dalam kalimat adalah: Saya ingin makan nasi, tetapi saya malas untuk memasak. Dia ingin berangkat, namun dia lupa membawa dompetnya. Semua orang mengatakan dia pintar, kecuali gurunya. Dia ingin beli mobil, melainkan ternyata uangnya tidak cukup. Semua orang berharap dia sukses, sebaliknya dia malah gagal. Dia ingin menyelesaikan tugasnya hari ini, akan tetapi dia malah sibuk bermain game.
Kata Hubung Korelatif
Kata hubung korelatif adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang memiliki makna yang saling berhubungan. Contohnya adalah kata hubung “sebab”, “jadi”, “karena”, “oleh karena itu”, “maka”, “sehingga”, “lantas”, “supaya”, “agar”, dan “sehingga”. Contoh penggunaannya dalam kalimat adalah: Dia suka makan nasi, sebab itulah dia suka memasak. Dia datang terlambat, jadi dia tidak bisa menonton film. Karena cuacanya buruk, kami harus pulang lebih awal. Dia datang terlambat lagi, oleh karena itu dia mendapat hukuman. Dia suka membaca buku, maka dia banyak mengumpulkan buku di rumahnya. Dia malas berangkat kuliah, sehingga dia sering terlambat. Semua orang tidak menyukainya, lantas dia malah merasa semakin malu. Kamu harus berjuang keras supaya dapat meraih cita-citamu. Kamu harus berlatih keras agar dapat menjadi yang terbaik. Kamu harus rajin belajar sehingga dapat menjadi seorang yang berprestasi.
Kata Hubung Disjungtif
Kata hubung disjungtif adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang memiliki makna yang berbeda atau bertentangan. Contohnya adalah kata hubung “tetapi”, “namun”, “sebaliknya”, “meskipun”, “walaupun”, dan “padahal”. Contoh penggunaannya dalam kalimat adalah: Dia suka makan nasi, tetapi dia tidak suka memasak. Dia datang terlambat, namun dia masih bisa menonton film. Semua orang mengatakan dia pintar, sebaliknya dia malah merasa malu. Meskipun cuacanya buruk, kami tetap harus pergi. Dia sudah siap, walaupun dia belum mandi. Dia suka makan nasi, padahal dia malas memasak.
Kesimpulan
Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau lebih agar kalimat yang dihasilkan menjadi lebih rapi dan tersusun dengan baik. Kata hubung bisa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: kata hubung koordinatif, kata hubung adversatif, kata hubung korelatif, dan kata hubung disjungtif. Setiap jenis kata hubung memiliki contoh penggunaannya yang berbeda-beda. Jadi, jika kita ingin menyusun kalimat dengan baik dan rapi, kita harus mengetahui jenis-jenis kata hubung dan contoh penggunaannya dalam bahasa Indonesia.