Klasifikasi hewan adalah proses untuk membagi hewan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan ciri-ciri tertentu. Prosedur ini bertujuan untuk membuat klasifikasi yang berguna bagi para ahli biologi dan pecinta alam. Mengetahui hal ini akan membantu kita untuk memahami jenis hewan yang ada di sekitar kita.
Klasifikasi hewan biasanya menggunakan sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh seorang ahli biologi bernama Carolus Linnaeus. Sistem ini telah digunakan selama lebih dari 200 tahun untuk membantu para ahli biologi untuk memahami jenis hewan yang ada di bumi. Sistem ini berisi seluruh jenis hewan yang dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu.
Klasifikasi hewan dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu kingdom, phylum, class, order, family, genus, dan species. Setiap tingkatan memiliki ciri-ciri yang membedakannya dari tingkatan lainnya. Misalnya, kingdom adalah tingkat tertinggi dalam klasifikasi hewan, yang mencakup seluruh hewan yang ada di bumi. Di bawahnya, phylum mencakup hewan-hewan yang punya ciri-ciri yang sama dan kemudian dibagi lagi menjadi class.
Di bawahnya, order kemudian dibagi lagi menjadi family, genus, dan species. Setiap genus memiliki sejumlah spesies yang berbeda. Contohnya, kingdom hewan adalah kingdom yang paling umum, yang berisi semua jenis hewan. Di bawahnya, phylum chordata berisi hewan-hewan yang memiliki tulang belakang, seperti ikan, reptil, dan mamalia. Di bawahnya, class mammalia berisi semua hewan berbulu. Di bawahnya, family canidae berisi semua anjing dan serigala. Di bawahnya, genus Canis berisi anjing domestik dan anjing liar. Dan di bawahnya, species Canis lupus berisi semua jenis serigala.
Selain itu, ada beberapa jenis hewan yang menarik untuk diklasifikasikan. Contohnya, di kingdom hewan, phylum arthropoda berisi semua hewan beruas-ruas seperti serangga, kutu, dan nyamuk. Di bawahnya, class insecta berisi semua jenis serangga, seperti lalat dan kupu-kupu. Di bawahnya, family Apidae berisi semua jenis lebah dan tawon. Di bawahnya, genus Apis adalah genus yang berisi semua jenis lebah.
Ada juga beberapa jenis hewan yang tidak diklasifikasikan. Contohnya, kecoa, kepiting, dan hewan laut lainnya. Kepiting dan kecoa tidak diklasifikasikan karena tidak memiliki ciri-ciri yang dapat digunakan untuk membedakannya dari hewan lain. Walaupun begitu, hewan-hewan ini masih dapat dikenali karena bentuk tubuh dan perilakunya yang unik.
Contoh Klasifikasi Hewan:
Berikut adalah beberapa contoh klasifikasi hewan:
1. Kingdom Animalia – Hewan-hewan yang mengandung sel-sel yang berdinding sel dan terdapat jaringan, organ, dan sistem tubuh.
2. Phylum Chordata – Hewan-hewan yang memiliki tulang belakang dan sistem saraf yang teratur.
3. Class Mammalia – Hewan-hewan yang memiliki bulu, kelenjar susu, dan dua belas cabang saraf yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan tubuh.
4. Order Carnivora – Hewan-hewan yang memakan serangga dan hewan lainnya.
5. Family Canidae – Hewan-hewan seperti anjing dan serigala.
6. Genus Canis – Anjing domestik dan anjing liar.
7. Species Canis lupus – Serigala.
Kesimpulan
Klasifikasi hewan adalah proses untuk membagi hewan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan ciri-ciri tertentu. Sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh ahli biologi bernama Carolus Linnaeus telah digunakan selama lebih dari 200 tahun untuk membantu para ahli biologi untuk memahami jenis hewan yang ada di bumi. Klasifikasi hewan dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu kingdom, phylum, class, order, family, genus, dan species. Di samping itu, ada beberapa jenis hewan yang tidak diklasifikasikan karena tidak memiliki ciri-ciri yang dapat digunakan untuk membedakannya dari hewan lain.