Bilangan oksidasi merupakan salah satu konsep dasar dalam kimia yang sangat penting untuk dipahami. Konsep ini digunakan untuk menjelaskan reaksi redoks, yaitu reaksi di mana terjadi perpindahan elektron antara atom atau molekul yang terlibat. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian bilangan oksidasi secara lebih rinci.
Apa itu Bilangan Oksidasi?
Bilangan oksidasi (BO) adalah bilangan yang menunjukkan jumlah elektron yang dipindahkan antara unsur-unsur dalam suatu senyawa atau ion. Bilangan oksidasi dapat positif, negatif, atau nol, tergantung pada jumlah elektron yang dipindahkan. Bilangan oksidasi juga dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu senyawa atau ion bersifat oksidator atau reduktor.
Cara Menentukan Bilangan Oksidasi
Untuk menentukan bilangan oksidasi, kita perlu mengikuti beberapa aturan. Berikut adalah aturan-aturan tersebut:
- Unsur bebas memiliki bilangan oksidasi nol.
- Unsur dioksigen memiliki bilangan oksidasi -2, kecuali dalam senyawa oksigen, di mana bilangan oksidasinya nol.
- Unsur hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1 dalam kebanyakan senyawa, kecuali dalam senyawa logam alkali dan logam alkali tanah, di mana bilangan oksidasinya -1.
- Unsur logam alkali memiliki bilangan oksidasi +1, sedangkan unsur logam alkali tanah memiliki bilangan oksidasi +2.
- Unsur halogen memiliki bilangan oksidasi -1, kecuali dalam senyawa dengan unsur yang lebih elektronegatif, di mana bilangan oksidasinya positif.
- Unsur dengan bilangan oksidasi positif sama dengan jumlah negatif dari bilangan oksidasi unsur yang lebih elektronegatif dalam senyawa tersebut.
- Unsur dengan bilangan oksidasi negatif sama dengan jumlah positif dari bilangan oksidasi unsur yang lebih elektropositif dalam senyawa tersebut.
Dengan mengikuti aturan-aturan tersebut, kita dapat menentukan bilangan oksidasi dari setiap unsur dalam suatu senyawa atau ion.
Contoh Penggunaan Bilangan Oksidasi
Contoh penggunaan bilangan oksidasi adalah dalam penentuan reaksi redoks. Dalam reaksi redoks, satu unsur atau molekul kehilangan elektron (oksidasi) sementara unsur atau molekul lain mendapatkan elektron (reduksi). Perpindahan elektron ini dapat ditentukan dengan menghitung perbedaan bilangan oksidasi dari setiap unsur atau molekul yang terlibat.
Sebagai contoh, dalam reaksi pembakaran magnesia (MgO) dengan hidrogen (H2) untuk membentuk magnesium hidroksida (Mg(OH)2), terjadi reaksi redoks sebagai berikut:
MgO + H2 → Mg(OH)2
Pada awalnya, bilangan oksidasi magnesium dalam MgO adalah +2, sementara bilangan oksidasi hidrogen dalam H2 adalah +1. Setelah reaksi, bilangan oksidasi magnesium dalam Mg(OH)2 adalah +2, sementara bilangan oksidasi hidrogen dalam Mg(OH)2 adalah -1. Dengan demikian, terjadi perpindahan elektron dari hidrogen ke magnesium, sehingga hidrogen dioksidasi dan magnesium direduksi.
Kesimpulan
Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan jumlah elektron yang dipindahkan antara unsur-unsur dalam suatu senyawa atau ion. Bilangan oksidasi dapat positif, negatif, atau nol, tergantung pada jumlah elektron yang dipindahkan. Bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu senyawa atau ion bersifat oksidator atau reduktor, serta untuk menentukan reaksi redoks yang terjadi. Dalam menentukan bilangan oksidasi, kita perlu mengikuti aturan-aturan tertentu.