Pertempuran di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 merupakan pertempuran yang sengit yang terjadi antara Tentara Jepang dan Tentara Republik Indonesia (TRI). Pertempuran ini berlangsung selama 10 hari dan menyebabkan banyak kerugian jiwa maupun materi. Pertempuran ini juga merupakan salah satu pertumpuran terpanjang dan paling sengit yang pernah terjadi di Indonesia. Namun, TRI berhasil mengalahkan Jepang pada Pertempuran di Surabaya ini dan menjadi salah satu faktor penting dalam kemenangan TRI dalam Perang kemerdekaan Indonesia.
Sejarah Pertempuran di Surabaya
Pertempuran di Surabaya terjadi pada tanggal 10 November 1945. Sebelumnya, pada tanggal 9 November 1945, TRI menyerang markas Jepang di Surabaya. Tentara Jepang, yang ketika itu berkomando oleh Letnan Jenderal Masao Baba, kemudian membalas serangan tersebut dengan mengerahkan sekitar 20.000 tentara dan kendaraan tempur mereka. TRI, yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sudirman, hanya memiliki sekitar 5.000 tentara dan beberapa kendaraan tempur. TRI juga tidak memiliki senjata api yang dapat menandingi Jepang.
Pertempuran yang sengit berlangsung selama 10 hari. TRI berhasil mengalahkan Jepang pada Pertempuran di Surabaya ini. Hal ini merupakan salah satu faktor penting dalam kemenangan TRI dalam Perang kemerdekaan Indonesia. Pada Pertempuran ini juga, TRI berhasil mengambil alih sejumlah kendaraan tempur Jepang dan menyerahkannya kepada Tentara Sekutu.
Konsekuensi Pertempuran di Surabaya
Konsekuensi dari Pertempuran di Surabaya adalah banyaknya kerugian jiwa dan materi yang dialami oleh kedua belah pihak. Jepang kehilangan sekitar 10.000 tentara dan TRI kehilangan sekitar 4.000 tentara. Selain itu, Pertempuran ini juga menyebabkan kerusakan besar dalam infrastruktur Surabaya, termasuk jembatan dan gedung-gedung. Namun, TRI berhasil mengalahkan Jepang pada Pertempuran di Surabaya ini dan menjadi salah satu faktor penting dalam kemenangan TRI dalam Perang kemerdekaan Indonesia.
Kontribusi Pertempuran di Surabaya
Kontribusi Pertempuran di Surabaya terhadap Perang Kemerdekaan Indonesia terbilang cukup besar. Pertempuran ini memberi semangat yang luar biasa bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia dan memperkuat semangat mereka untuk melawan Tentara Jepang. Pertempuran ini juga menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TRI berhasil mengalahkan Tentara Jepang dan bersedia bertarung hingga akhir. Ini membuat dunia internasional lebih yakin akan kemampuan TRI untuk memperoleh kemerdekaan.
Legenda Pertempuran di Surabaya
Salah satu legenda yang paling populer dari Pertempuran di Surabaya adalah legenda tentang Bapak Soehoed. Bapak Soehoed adalah seorang pria berusia 50 tahun yang menjadi simbol keberanian dan perjuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Dia menggunakan sebuah truk untuk menyerang markas Jepang dan bersedia berkorban demi memenangkan Pertempuran di Surabaya. Selain itu, legenda tentang Bapak Soehoed juga menginspirasi banyak orang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pengakuan Internasional Pertempuran di Surabaya
Pertempuran di Surabaya juga mendapat pengakuan internasional. Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman mengumumkan bahwa TRI berhasil mengalahkan Tentara Jepang di Surabaya. Pada tahun 1950, Pertempuran di Surabaya ini juga diakui oleh PBB sebagai salah satu peristiwa penting dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 2009, Pertempuran di Surabaya juga dinobatkan oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia.
Kesimpulan
Pertempuran di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 merupakan salah satu pertempuran terpanjang dan paling sengit yang pernah terjadi di Indonesia. Pertempuran ini berlangsung selama 10 hari dan menyebabkan banyak kerugian jiwa maupun materi. TRI berhasil mengalahkan Jepang pada Pertempuran di Surabaya ini dan menjadi salah satu faktor penting dalam kemenangan TRI dalam Perang kemerdekaan Indonesia. Pertempuran ini juga mendapat pengakuan internasional dan dinobatkan oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia.